Sosial dan Militer


.

Sosial Budaya (sosbud)
Sosial budaya merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya, sosial mempunyai arti yang sangat luas yaitu menyangkut kehidupan manusia dalam masyarakat. Sedangkan budaya merupakan kata jadian yang berasal dari kata budi dan daya. Dengan demikian kata budaya ini berhubungan dengan karya, cipta, rasa manusia yang berwujud dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Demikian lusanya cakupan arti sosial budaya maka perlu dilakukan pembatasan. Batasan tersebut adalah:
a.       Pengaruh sosbud terhadap administrasi Negara
Pengaruh factor sosial budaya daam administrasi Negara dilakukan dengn garis besar dengan maksud dibahas secara terperinci dalam laporan lain.
1.      Tradisional vs Modern: Indonesia merupakan Negara berkembang jadi istilah modern kadang di pakai sebagai hal yang bertolak belakang dan berlawan dengan tradisional baik dalam hal sosial maupun budaya an itu membutuhkan administrasi Negara untuk menjadi mediator dalam hal ini.
2.      Teknologi sosial dan fisik: dengan perkembangan teknologi sosial dan fisik, teknologi sendiri diartikan sebagai pengetahuan yang dimanfaatkan untuk kesejahtraan. 
3.      Revolusi komunikasi: teknologi fisik di kembangkan untuk mempermudah akses komunikasi antar daerah dalam proses administrasi dengan meluncurkan satelit PALAPA, intelsat dan alat komunikasi lainnya.

b.      Pengaruh administrasi Negara terhadap sosial budaya
Hal ini dapat di telusuri melalui program-program pembangunan yang di canangkan pemerintah (administrasi Negara). Beberapa pengaruh yang dimaksud akan dipaparkan di bawah ini
1.      Program modernisasi desa: program yang dilakukan oleh pemerintah daerah ini telah berhasil merubah pola pikir, sikap, dan prilaku penduduk pedesaan. Pola hidup masyarakat desa yang masih menggunakn cara tradional atau klasik di sesuaikan dengan modernisasi yang ada. Misalnya mandi dikali, membuang hajat di sembarngan tmpat, dan lain-lainnya.
2.      Program-program di bidang seni budaya:  program pembangunan di bidang seni  budaya telah berhasil mengembangkan budaya nasional. Perkembangan tersebut terlihat dengan munculnya berbagai sangar seni budaya (seni tari, seni lukis, seni pahat, seni suara dan sebagainya). Selain itu kelopmok masyarakat yang bergerak di seni budaya misalanya seni vocal group, penari daerah, drama dan sebagainya.
3.      Program di bidang pendidikan: program di bidang pendidikan yang dilakukan  oleh administrasi Negara telah membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memeroleh pendidikan. Pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat pendidikan tinggi telah di kembangkan dalam rangka mencerdaskan bangsa. Pendidikan non formal pula dilaksankan berbagai macam kursus-kursus ketrampilan dan sebagainya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam partisipasi pembangunan.
4.      Program di bidang kesehatan dan KB: program di bidang kesehatan yang menghasilkan pusat-pusat pelayanan kesehatan (PUSKESMAS) telah merubah tigkat kesehatan penduduk yang dapat menekan angka kematian.
Militer atau pertahanan dan keamanan
Fungsi keamanan militer beradasrkan ideology bangsa yaitu pancasila dengan menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di pelopori oleh ABRI. Sebagai kekuatan sosial, jiwa dan semangat pengabdian ABRI mendorong untuk bekerja sama dengan kekuatan sosial lainnya, bahu membahu dan saling membantu dalam mewujudkan tujuan nasional.
a.       Pengaruh militer dalam administrasi Negara.
Pengarauh militer dalam kegiatan administrasi Negara dapat kita liht dalam peranan dwifungsi  ABRI. ABRI juga melakukan praktek-praktek dan kebiasaan administrasi militer sampai pada tingkat tertentu mewarnai system dan prosedur serta praktek-praktek dan kebiasan administrasi lembaga lainnya.
1.      Pemantapan prinsip-prinsip organisasi: pembagian lini dan staf merupakan asa pembagian fungsi yang telah lama dianut miter fungsi lin adalah fungsi yang dijalankan oleh satuan operasional yang mulai dari pemegang komando di markas besar sampai pada satuan-satuan terkecil yang langsung berhadapan langsung dengan musuh dilapangan. Fungsi staf adalah fungsi yang dijalankan oleh satuan-satuan pendukung yang membantu fungsi lini.
2.      Asisten sekertaris wilayah atau daerah: berdasarkan SK mendagri no. 240 th. 1980, pada tingkat administrasi daerah telah berkembang struktur organisasi sekertariat wilayah daerah, dimana menurut ketentuan terakhir terdapat jabatan asisten sekwilda yang menangani bidang bidang tertentu. Asisten I: bidang pemerintahan, asisten II: bidang ekonomi dan pembangunan, asisten III: bidang kesejahtraan rakyat dan asisten IV: bidang administrasi dan umum.
3.      Tata upacara dan lain-lain: tata upacara militer telah di terima sebagai upacara pada umumnya di lingkungan administrasi Negara. Singkatan-singkatan yang lazin diketemukan didalam administrasi militer mulai berkembang di dalam administrasi Negara, pakaian-pakaian seragm dan tanda-tanda tertentu bagi beberapa kelompok pegawai dapat di andang sebagai pengaruh militer dalam administrasi Negara.
b.      Pengaruh administrasi Negara terhadap militer/hankam.
Pengaruah administrasi Negara dalam militer tak terlihat ada dua hal yang pertama, karena anggota militer sewaktu-sewaktu harus siap ditugaskan di luar jajaran departeman HANKAM, maka mereka harus memiliki kualifikasi yang sedemikian rupa sehingga cocok dengan tuntutan persyaratan jabatan jabatan diluar jajaran hankam. Dengan demikian maka kemampuan seorang militer mulai berubah melalui jenjang-jenjang pendidikan.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata memerlukan pengerahan kekuatan rakyat. Pengaruh administrasi Negara namapak didalam penyiapan dan pelaksanaan program-program pembinaan kekuatan rakyat, sehingga rakyat selalu dalam keadaan siap. Dengan cara tersebuat maka sishankamrata dapat terwujud.

Your Reply